1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Ya Rabb
Semakin aku berdiri, mencintaiMu penuh harap.
MencintaiMu dengan cinta semisal malaikatMu.
Mencoba mencintai dengan segenap kepasrahan hatiku.
Mendamba menggapai cinta tertinggiMu.
Aku rasakan gelisah dalam hatiku
Tak jua ku menemukan cinta setinggi itu.

Aku semakin gelisah, harapanku mengawang tinggi, namun kakiku lunglai menjejak bumi.

Hingga kudapati tubuhku bersembunyi, dalam hempas pasrah jurang kebingungan.

Ya Rabb...,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan kesabaran akan penderitaanku.
Semisal Ayyub yang sabar menghadapi rahmat sakitMu, semisal Yusuf yang rela dipenjara demi cintaMu.
Maka, izinkan aku mencintaiMu, lewat keluh kesah dan pengharapanku, lewat tangis dan pengaduanku padaMu, atas sakit dan ketakutanku.

Ya Rabb...,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan keikhlasan dan kerelaanku.
Semisal Abu Bakar yang menyedekahkan seluruh harta, dan hanya meninggalkan Engkau dan NabiMu bagi keluarganya.
Semisal Khadijah yang tulus mendukung nabiMu tanpa benci kehilangan perniagaan titipanMu.
Maka, izinkan aku mencintaiMu, lewat seratus dua ratus pemberianku, pada tangan-tangan kecil yang terulur padaku, pada tubuh-tubuh renta yang menadahkan tangan di depan rumahku, pada sedikit makanan untuk para tetangga.

Ya Rabb...,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan kekhusyukan shalatku.
Semisal sahabat nabiMu yang tiada terasa panah menembus tubuhnya, yang tiada merasa masjid runtuh di dekatnya.
Maka, izinkan aku mencintaiMu lewat shalatku yang kudirikan terbata-bata, hingga sering lepas ingatan pada masalah dunia.

Rabbi,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan ingatan yang selalu memujaMu.
Semisal para rahib dan sufi, yang menghadirkan seluruh malamnya untuk bercinta dan bercerita kepadaMu.
Maka, izinkan aku mencintaiMu, lewat satu-dua rakaat lailku, lewat satu-dua sunah nafilahku, lewat desah kepasrahan tidurku.

Rabb...,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan mengingat penuh seluruh kalamMu.
Semisal hafidz dan hafidzah yang mampu menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.
Maka, izinkan aku mencintaiMu, lewat selembar-dua lembar tilawah harianku, lewat lantunan seayat-dua ayat hafalanku.

Rabb...,
Aku tak sanggup mencintaiMu lewat teguhnya keimananku.
Semisal para syuhada yang menjual jiwanya demi jannahMu, semisal nabi-nabiMu yang menghabiskan usia dalam keteguhan jalan dakwahMu.
Maka, izinkan aku mencintaiMu, dengan keterbatasan dakwahku, dengan sedikit bakti dan pengorbananku, dengan sedikit waktu demi tumbuhnya generasi baru.

Rabb...,
Aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya hidupku.
Semisal Ibrahim yang rela kehilangan putra semata wayangnya, demi taat dan patuh pada perintahMU.
Maka, izinkan aku mencintaiMu dalam segalanya, dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai seluruh makhlukMu.

Allahu Rabb...,
Izinkan aku mencintaiMu semampuku, agar cinta ini tulus dalam hidupku, agar cinta ini mengalun dalam jiwaku, agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku, dengan segala keterbatasanku.